Knowledge, Skill, and Attitude
Knowledge,
Skill, and Attitude. Ketiga hal ini mungkin sudah tidak asing kita dengar.
Dimana knowledge berarti pengetahuan, skill artinya keterampilan, dan attitude
berarti sikap. Knowledge, skill, dan attitude, adalah tiga kompetensi yang
sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Ketiga hal diatas sangat penting
perannya. amun apa jadinya jika ketiga hal tersebut tidak semuanya dimiliki
oleh setiap individu?
Forum
perekrut tenaga kerja, kolom pakar di media massa papan atas internasional,
bahkan riset, belakangan makin sering membahas topik pilihan antara skill
dan attitude dalam perekrutan pegawai baru. Kesimpulan yang didapat,
mayoritas bersepakat, secara umum attitude harus ditempatkan di
atas skill bagi calon pekerja yang biasanya masih mencari cara terbaik agar sukses di usia muda.Mark
Murphy, penulis Hiring for Attitude yang juga telah menghasilkan buku best
seller Hundred Percenters dan HARD Goals, dalam
wawancara dengan Forbes edisi 23 Januari 2012 sudah mengindikasikan pentingnya attitude
buat membuka jalan karier.Murphy menyebutkan, 46 persen dari 20.000 pekerja
baru yang disurvei kedapatan gagal dalam 18 bulan. Yang lebih mengejutkan, 89
persen kegagalan mereka adalah karena alasan attitude dan hanya 11
persen yang disebabkan kekurangan skill. Sebagai contoh, Murphy
menyebut seorang pegawai direkrut karena kecerdasan, pengalaman bisnis, dan
ketajaman analisis keuangannya. Namun, semua keunggulan itu dinilai akan
percuma bila ternyata dia otoriter dan pengarah yang kaku, sementara tempat
kerja barunya menempatkan keceriaan dan persahabatan di atas segalanya.
Michael
Harris (2000), mengatakan bahwa wirausaha yang sukses pada umumnya adalah
mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi,
nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pengetahuan
saja tidaklah cukup bagi seseorang dalam dunia usaha atau dunia kerja.
Pengetahuan juga harus disertai dengan keterampilan. Keterampilan tersebut
dapat berupa keterampilan manajerial, keterampilan konseptual, keterampilan
memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi, keterampilan merumuskan
masalah dan cara bertindak, keterampilan mengatur dan menggunakan waktu, dan
keterampilan teknik lainnya secara spesifik. Hanya memiliki pengetahuan dan
keterampilan tidaklah cukup. Seseorang yang berada di dunia usaha atau dunia
kerja tentu juga harus memiliki kejujuran, bertanggung jawab, menepati janji,
disiplin, taat hukum. suka membantu, komitmen dan menghormati, serta mengejar
prestasi.
attitude yang baik akan membantu seseorang
mewujudkan tujuannya. Bukan berarti attitude akan memastikan kemampuan
teknis seseorang dalam pekerjaannya. Namun, pekerja berkemampuan teknis tinggi
yang hobi menggerutu juga menghambat kerja tim. Persoalan attitude
bisa menyabotase karier seseorang. Seorang petinggi perusahaan saja bisa
dipecat hanya karena masalah attitude, apalagi pegawai baru yang belum
juga punya banyak kontribusi, bukan.Oleh karena itu, mari mulai belajar untuk
menjaga attitude di mana pun, termasuk di media sosial untuk menjadi
bekal di masa depan yang tidak cuma digunakan di lingkungan kerja, namun di
mana saja Anda berada.
With Love,
Shanty StevaniaP
Komentar
Posting Komentar