Refleksi Pemikiran-Pemikiran Ki Hadjar Dewantara:

Hi!, Jumpa lagi

Kali ini saya akan membuat kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara: 

1.      Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda  mempelajari topik ini?

Ø  Sebelum saya mempelajari dasar-dasar pemikiran bapak Khi Hadjar Dewantara (KHD), saya percaya bahwa dalam proses pembelajaran, peserta didik akan paham dan mengerti kalau siswa mengerjakan tugas-tugas lebih, mengikuti metode, model pembelajaran dan sanksi yang efektif untuk membuat peserta didik terbiasa untuk bertanggungjawab. Saya juga percaya guru berhak dan berkuasa menjadi pusat dalam membentuk watak dan menentukan kemampuan peserta didik, dimana siswa harus memperhatikan, mendengar dan menyimak, setelah itu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh pendidik sebagai evaluasi dari kegiatan pembelajaran. Peserta didik dijadikan juga sebagai subyek dalam mengejar target pembelajaran, karena bagi guru hasil nilai yang sesuai KKM atau bahkan diatas KKM merupakan sebuah prestasi bagi guru. Dalam proses pembelajaran yang tidak memperhatikan karakteristik peserta didik sesuai dengan kodratnya yang memiliki kodrat alam berbeda-beda, mulai dari kesiapan belajar, minat belajar dan gaya belajar peserta didik.

 

2.      Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini? 

Ø  Setelah saya mempelajari dasar-dasar pemikiran Khi Hadjar Dewantara lebih spesifik dan mendalam, yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya adalah:

1)      Guru sebagai pemimpin, yang artinya sebagai seorang guru dapat sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara Slogan “Ing Ngarso Sung Tulodo” artinya menjadi seorang guru harus mampu memberikan suri tauladan kepada peserta didik. “Ing Madyo Mbangun Karso”, artinya seseorang guru ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat melalui motivasi kepada peserta didik. Dan “Tut Wuri Handayani”, seorang guru harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang kepada peserta didik.Sehingga menghasilkan Daya Cipta (Kognitif), Daya Rasa (Afektif) dan Daya Karsa (Psikomotor).

2)      Sebagai guru atau pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran memiliki peran penting yakni dalam hal menuntun mereka untuk mencapai keberhasilan dan keselamatan setinggi-tingginya sesuai kodrat mereka.

3)      Sebagai guru atau pendidik seperti Petani, guru harus mampu menjaga, membina dan mendidik peserta didik sebagai manusia yang akan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.

4)      Bermain merupakan tuntutan jiwa peserta didik menuju ke arah kemajuan hidup jasmani maupun rohani, sehingga permainan yang mendidik sangat diperlukan dalam pembelajaran.

5)      Sebagai guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang artinya “student centered” . Proses pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik. Dalam pembelajaran guru seharusnya dapat memberikan keleluasaan pada siswa dengan cara yang sesuai dengan karakteristik peserta didik masing-masing. Guru dan siswa harus mampu berkolaborasi bersama untuk menggali dan mengembangkan segala potensi minat dan bakat yang dimiliki peserta didik.

 

3.      Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD?

1)        Menuntun peserta didik untuk memperoleh kodratnya untuk hidup dan tumbuh,

2)        Menjadi teladan, pemberi semangat dan motivasi serta memberi dorongan untuk dapat mengembangkan kecerdasan yang berlandaskan profil pelajar pancasila,

3)        Menuntun potensi murid  yang bertujuan agar peserta didik semakin baik adabnya dan untuk mendapatkan kecerdasan yang luas,

4)        Merancang, Menyediakan pembelajaran yang dapat memenuhi apa yang dibutuhkan peserta didik berdasarkan karakteristik peserta didik, mulai dari kebiasaannya, gaya belajarnya, kemampuan menyerap materi pelajaran, bakat atau minatnya, juga meminta pendapat mereka tentang hal-hal yang menyebabkan ketidak nyamanan mereka untuk dapat belajar dengan baik,

5)        Membangun dan menjaga suasana lingkungan yang kondusif, agar setiap peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zaman,

6)        Memerhatikan konteks zaman juga salah satu hal yang penting bagi saya, agar saya dapat mengetahui kebutuhan seperti apa yang dibutuhkan peserta didik tersebut dan bagaimana saya memutuskan solusi terhadap masalah dan kendala yang dihadapi selama proses belajar,

7)        Menuntun dan mendidik keterampilan berpikir peserta didik, Peserta didik diberi kebebasan untuk bereksplorasi, berinovasi dan mengembangkan potensi sesuai dengan kodratnya masing-masing.

8)        Mengembangkan pendidikan yang selaras dengan nilai budaya.



Sekian kesimpulan dan refleksi terhadap pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara:

Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.

Terimakasih.. :)

 

 

 

       With Love,

Shanty S. Pangaribuan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relevansi Perjalanan Pendidikan Nasional

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI