Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

BEDEBAH

Pematangsiantar, 27 Maret 2020 Manusia yang kehilangan Jati dirinya karena menyapa mesra manusia-manusia bedebah. Tidak ada lagi senyum di pipinya Dunianya semakin kritis Terselip tangisnya dikala ceritanya menyapa Tidak ada lagi.. Panasnya hati tak sempat berkata. Sahabatku, seorang perempuan yang dulu periang, percaya diri, dan senang melakukan hal-hal konyol. Hari ini, ku terima telfon darinya.. memberi kabar yang sangat menyakitkan. Bahwa ibunya masuk rumah sakit dan harus dirawat. Aku berlari bergegas untuk berangkat menemui dia dan ibunya. Aku masuk keruangan dimana ibunya dirawat dan ku tatap matanya hampa melihatku dengan senyum kecut menghiasi bibir indahnya. Ku peluk erat tubuhnya yang gemetar saat aku diri dihadapannya, matanya berkaca-kaca. “Tenanglah” bisikku ditelinganya. ... Aku meletakkan buah yang aku bawa diatas meja dalam ruangan itu. Sontak aku kaget saat baru saja meletakkan buah diatas meja, dia menarik tanganku dan membawaku ke tam

STRONG.

Gambar
Pematangsiantar, 25 Maret 2020 Hi!  Sungguh sangat mendung ya diawal tahun ini..  Mulai dari isu perang dunia ketiga, banjir yang memporak-porandakan Jakarta dan sekitarnya, hingga pandemik COVID-19.  Wabah virus corona (COVID-19) terus menjadi topik hangat diperbincangkan belakangan, sehingga kepanikan masyarakat membangun isu publik yang terpelintir dari hal yang seharusnya sampai dengan baik. Semua masyarakat khususnya di Indonesia diarahkan untuk mengisolasikan diri didalam rumah, agar tidak terkena wabah yang sangat menakutkan. Termasuk aku.  Tidak terasa sudah delapan hari aku hanya berdiam diri dibawah atap yang penuh sekat-sekat disetiap persimpangannya. Sudah delapan hari juga aku mengikuti perkuliahan online yang terasa sangat menjenuhkan, mataku yang selalu berusaha fokus menatap layar persegi berukuran 15 inch bergandengan dengan papan keyboard 45cm x 15cm dengan kapasitas cahaya 60%. Perkuliahan konvensional tetap menjadi favoritku.  Tak seperti ha